Perkenalkan teman saya Nadia. Begitu dia ingin memiliki namanya, padahal nama itu sebelumnya sudah disiapkan untuknya dahulu. Namun entah mengapa bukan nama itu yang kemudian menjadi namanya, namun nama lain yang lebih unik. Mungil dan lucu fisiknya, tapi lihat ke dalam dia bebal, emosional, keras kepala, egois dan smua hal yang kamu benci akan kamu temukan pada dia. Tapi bukan berarti kemudian kamu akan membenci dia. Kamu kemudian akan jatuh cinta kepadanya dengan segala kebebalan dan keegoisannya itu. Menurutnya hidup keras, menyakitkan dan walaupun bergelimang harta namun bukan itu yang dia cari melainkan kasih sayang yang benar tulus. Klise? Hal biasa bukan?
Setiap manusia selalu mencari kebahagian dalam dunia kecilnya yang mereka jalani. Bahkan begitu dalam duniaku. Aku juga selalu mencari kebahagian dengan cara pribadiku. Sama halnya dengan dia, tidak ada yang berbeda. Namun entah mengapa dia selalu melihat satu sisi yang menyakitkan, padahal kehidupan itu memang menyakitkan. Tapi memang itu fungsi hidup. Untuk menyakiti, menjatuhkan, menghancurkan diri kita dan kemudian bagaimana kita bangkit untuk menjadi yang baru. Kalau dalam istilah kehidupan ular, maka bagaimana kemudian kita akan mengganti kulit kita setiap 2 tahunnya. Pergantian kulit ini ditujukan bukan hanya agar kita menjadi lebih indah, namun juga memperbaharui hidup kita yang sudah usang dan tidak indah lagi.
Nadia, untuk saat ini memang bebal, egois, keras kepala dan emosional. Hidupnya menyakitkan dan masih begitu banyak kulit-kulit mati yang melekat pada tubuhnya yang belum dia lepaskan. Entah karena memang dia belum mau melepaskan, atau mungkin juga karena dia tidak sadar bahwa itu masih terus melekat pada tubuhnya. Kulit-kulit mati itu kemudian menjatuhkan dia, menjadikan dia terlihat sebagai manusia yang sangat menyedihkan terkadang di mata teman-teman terdekatnya. Teman-teman terdekatnya yang juga merasakan sakit ketika dia menangis dan merasakan kesal kepada orang-orang yang menyakiti dia. Teman-teman terdekatnya yang rasanya ingin menelan dia hidup-hidup ketika dia membuka lagi luka-luka lama dia yang semestinya sudah dia maafkan dan lupakan.
Manusia memang selalu memiliki cara masing-masing untuk bertahan hidup. Butuh waktu yang berbeda-beda pula untuk melepaskan semua kulit mati mereka dari tubuhnya. Cuma melepaskan kulit mati dari tubuh Nadia harus dimulai dari sekarang, karena kulit mati itu sudah menumpuk dan membuat dia terlihat seperti ulat bulu yang kelebihan bulu. Tidak lagi indah, tidak lagi menakjubkan. Padahal di dalamnya dia begitu gemilang dan begitu indah.
Apabila kemudian setelah membaca ini kamu yakin kamu akan membencinya karena dia begitu menyebalkan. Percayalah, kamu kemudian akan menyayangi dia apabila kamu melihat lebih dalam, lebih jauh, dari sisi yang berbeda karena Nadia begitu indah. Namun begitu juga dengan Nadia, dia perlu melihat lebih dalam, lebih jauh dari sisi yang berbeda karena hidupnya sudah begitu indah apabila dia sedikit memaknainya.
Tidak percaya? Coba saja sendiri, kamu akan jatuh cinta padanya. Kemudian Nadia akan jatuh cinta pada dunianya.